Friday, March 31, 2017

MALAM INI SAYA TERANCAM

Sejak Fitrah Ilhami datang ke kantor, sudah beberapa kali saya menjelek-jelekkan dia dan istrinya dengan tulisan, dibaca banyak orang, sampai sang istri teriak di komentar, "Abang, balas Bang,"

Itu pasti mintanya sambil nangis Nobita, nangis sampai air mata muncrat-muncrat ke samping kiri kanan, dan sekarang saya terancam.

Karenanya sebisa mungkin saya tidak curhat supaya tidak ada bahan buat Fitrah menjelek-jelekkan.

Dan sebab kurang puas, malam ini hinaan itu ingin saya tambah.

Jadi pulang makan malam, kami lewat ke depan tukang buah. So banyak duit, saya tawarkan ke Fitrah, "Mau buah, silakan ... "

Siapa tahu dia mau semangka tiga buah, dihabiskan, kekenyangan, lalu tertidur pulas dan tidak sempat menuliskan kejelekan saya. Tapi,

"Enggak ah!" katanya.

Oh ya sudah, syukur-syukur, kata saya dalam hati.

Tapi kemudian, entah kenapa, setelah matanya melihat pisang, kakinya belok mendekat. Beneran, saya heran, ada hubungan apa antara dia dengan pisang. Kepala naik turun, membungkuk, mengangkat, membungkuk, mengangkat, sambil tangannya mencoba menggapai-gapai, akibatnya, pisang yang digantung itu menjadi terayun-ayun. Telinga saya berusaha menangkap, siapa tahu ada suara aneh ekpresi kegembiraannya menemukan pisang, tapi tidak berhasil. Gemuruh mobil dan motor di jalan terlalu keras.

"Beli empat Bu, eh beli dua! berapa?"

"Lima ribu."

Selagi dia membayar, saya tertarik pada tumpukan buah di meja terdepan. Buah itu beda, campur baur, dengan warna yang lebih kusam, saya tanya si ibu penjual, "Ya ini berapaan Bu?"

"Oh itu tidak dijual, itu barang sisa. Kalau mau silakan!"

Wow! Mendengar ternyata digratiskan, mental gembel saya keluar. Cepat membungkuk memilih-milih buah sisa itu karena terletak di meja yang lebih rendah. Jeruk mandarin dengan warna-warna memikat, tapi ketika tangan mengambil dan membaliknya, jeruk itu busuk. Mengambil yang lain lagi, sama juga busuk, begitu juga apel fuji, tidak satu pun bagus. Penasaran, tangan saya terus mengorek dan memilih-milih tapi tidak berhasil, dan karena saya lihat Fitrah mulai pergi meninggalkan kios buah ini, saya tinggalkan buah sisa itu tanpa mengambil satu pun.

"Eh tunggu Mas, tunggu, itu sepertinya di tempat sampah ada anggur masih bagus!" teriak saya.

"Ayo Kang pulang!!"

"Aaah, sayang banget itu!"

"Ayo Kang pulang. Kang Dana ini bikin malu aku aja Kang." keluh Fitrah sambil terus berjalan.

Saya belu mengerti,"Maksudnya?"

"Calon penulis kok begini, mengorek-ngorek buah busuk. Tadi aku cepat pergi karena malu Kang, jalan-jalan kok ditemani gembel."

"Oh begitu ya?"

"Tapi bagus Kang, nanti buah bahan cerita."

Waduh! Malam ini saya benar-benar terancam!

Wednesday, March 29, 2017

MENJADI BODOH SEBAGAI CARA MENJADI BAHAGIA

Dari dulu saya terus mencari cara bagaimana supaya menjadi orang bahagia

Membaca banyak buku, membeli dari toko, meminjam dari perpustakaan, memikirkan terus menerus bagaimana supaya menjadi orang bahagia, punya pekerjaan membahagiakan, punya rumah tangga membahagiakan, punya kehidupan membahagiakan...

Dan sekarang sudah saya temukan caranya.

Caranya adalah, MENJADI ORANG BODOH.

Bagaimana menjadi orang bodoh?

Orang bodoh itu tidak mau mikir. Maka saya tidak mau memikirkan apa pun yang bisa memberatkan pikiran. Memikirkan kecemasan dan ketakutan.

Nah seperti sekarang. Hari-hari ini saya dalam ketakutan. Penjualan saya bulan ini buruk. Satu hari kadang hanya menjual satu kiriman saja. Jika nanti rapat, kemudian atasan mengevaluasi, dan bertanya mengapa penjualan saya buruk, saya tidak tahu harus menjawab apa.

Dia pernah berkata, dia tidak suka alasan.

Kalau dia tidak suka alasan, terus saya harus menjawab apa?

Saya bingung harus bagaimana. Sampai saya berpikir, satu-satunya jalan supaya tidak mendapatkan kesulitan itu adalah keluar kerja.

Tapi kalau keluar, anak dan istri saya bagaimana?

Benar-benar dalam kebingungan  dan saya menjadi takut menghadapi akhir bulan.

Tapi sekarang sudah ketemu jawabannya, yaitu, MENJADI ORANG BODOH

Menjadi orang bodoh yang nyaman dengan keadaan sekarang dan tidak mau mencemaskan permasalahan yang mungkin akan menderanya.

Orang bodoh yang tidak mau mikir keras, memikirkan sesuatu yang akan memberatkan kepalanya.

Kedua, orang bodoh juga pelupa. Jika orang lain mengatakan kata-kata tidak menyenangkan kepadanya, dia lupa. Tidak terus mengingat-ingatnya.

Sebagian orang--termasuk saya tentunya--setelah mendengar orang lain mengatakan kata-kata tidak menyenangkan itu terus dipikirkan, terus diingat-ingat, dibicarakan di mana-mana. Setiap kali bertemu teman, dibicarakan, terus dibahas, dihafalkan. Bagaimana tidak menjadi sedih jika kita melakukan itu.

Orang bodoh tidak. Mendengar orang lain mengatakan hal yang tidak menyenangkannya, dia tidak mau mengingat-ingat. Tidak mau memikirkannya.

Sebelum menulis ini saya membuka-buka dulu handphone, melihat-lihat galeri. Biasanya dari whatsapp grup suka singgah video-video inspiratif. Dan pagi ini saya temukan video menarik. Menceritakan seorang guru yang menulis perkalian di depan para muridnya.

8 x 1 = 7
8 x 2 = 16
8 x 3 = 24
8 x 4 = 32
8 x 5 = 40
8 x 6 = 48
8 x 7 = 56
8 x 8 = 64
8 x 9 = 72
8 x 10 = 80

Setelah selesai, ia melihat kepara murid-muridnya dan mereka semua mentertawakan dia. Sebab perkalian  8 x 1 = 7 itu salah.

Sang guru berkata, "Saya sengaja menulis jawaban yang salah dalam perkalian yang pertama, karena saya mau engkau belajar sesuatu yang SANGAT PENTING. Ini untuk membuat kalian mengerti bagaimana dunia memperlakukan kalian. Kalian dapat melihat bahwa saya menjawab BENAR sebanyak 9 kali, tetapi tidak ada di antaramu yang memuji saya. Semua malah tertawa dan mengkritik saya karena SATU JAWABAN SALAH yang saya lakukan. Jadi inilah yang harus kalian sadari. Dunia tidak akan memujimu untuk hal-hal baik yang engkau lakukan jutaan kali, tapi dunia akan mengkritik dan mentertawakan kalian untuk SATU KESALAHAN yang kalian lakukan. Tapi janganlah berkecil hati. Teruslah bangkit di atas tertawaan dan berbagai kritik. KUATKANLAH HATIMU."

Haha, motivasi semacam itu hanya berlaku bagi orang yang berusaha menjadi pintar, itu berlaku bagi orang yang ingin menjadi hebat luar biasa. Bagi orang semacam itu, kritikan memang bisa melemahkan. Maka dia butuh motivasi, "Kuatkahlah hatimu! Bangkitlah!" karena memang kritikan bisa membuatnya merasa jatuh.

Buat orang bodoh?

Ya mungkin dia akan mendengar nasiha tersebut, tapi hatinya berkata-kata, "Bangkit untuk apa, aku kan tidak jatuh. Kuatkan hatimu untuk apa, hatiku selama ini baik-baik saja?"

Karena menjadi orang bodoh itu ringan. Orang lain mentertawakan dan mengkritik kesalahan kita ya nggak masalah. Memang saya orang bodoh kok, lalu apa masalahnya mereka mentertawakan saya. Sama sekali tidak melemahkan.

Monday, March 27, 2017

KEBODOHAN YANG MENGUNTUNGKAN

Saya melihat orang-orang sejahtera padahal hidupnya hanya bersenang-senang. Setiap hari menjalani hidup dengan kegembiraan dan kebahagiaan.

Seperti Raditya Dika, bersenang-senang saja, begitu saja kesehariannya, bersenang-senang, membuka lap-top, menulis, jalan-jalan, membuat video bersama keluarganya, dirinya, teman-temannya, saat shooting film, kemudian videonya dia edit dan upload di youtube, dan mengalirkan uang. Senang sekali hidupnya.

Saya juga ingin seperti dia. Setiap hari hanya bersenang-senang dengan buku bacaan, menulis. Dan menulis juga seenaknya, menuliskan apa saja yang ingin kutuliskan saat itu, tanpa harus terikat dengan jadwal dan rencana mau nulis apa.



Dia bersikap bodoh dalam video-videonya, dan menjadi tontonan asyik.

Dia membuat tutorial memasak mie, sama Si Julian Liberty. Baru mulai masak, mienya tidak ada. Gimana sih, mau membimbing orang lain masak, bahannya tidak ada. Dengan wajah polos tanpa rasa bersalah, Si Radit nyuruh Si Julian beli mie instan ke pangkalan ojek.

Mulai masak Si Radit ngajarin, "Jadi sebelum dimasak mienya dibuka dulu, iya kan?"

"Iya Bang."


Si Radit bilang mienya harus ditaruh di mangkok bersama bumbu, tapi kata Si Julian, bukan gitu, tapi mienya direbus dulu, trus dibubuhkan ke bumbu.

"Itu kan di Bekasi!" Si Radit membantah, "Kalau di Jakarta beda."

Julian mengalah.

Tapi kemudian Si Radit merasa lebih baik mienya direbus dulu, "Mendingan mienya direbus dulu deh, trus kita simpan ke bumbu. Ya, gitu aja ya."

"Iya Bang." kata Si Julian. Nelen ludah. Air mukanya memperlihatkan eskpresi jengkel. Kalau bisa mungkin dia mau teriak gini, TADI JUGA GUE BILANG GITU, LO GAK MAU NERIMA. PAKE DISKRIMINASI TEMPAT SEGALA LAGI! DI BEKASI, DI JAKARTA, MASAK MIE YA KAYAK GITU CARANYA!!!

Jadi kesalahan tuh diterima saja sebagai bagian dari hiburan. Tidak diedit, tidak dbuang. 

Saya jadi meneliti cara mikir saya selama ini. Saya ini kalau mikir susah dan berat. Kalau ada kesalahan, saya memandangnya sebagai gangguan. Akibatnya jadi marah. Sudah salah, tambah lagi marah. Jadi makin susah, makin jauh dari bahagia.

Karena cara mikir saya rumit, hidup saya pun jadi rumit. Karena rumit jadi mudah marah. Mudah marah jadi mudah datang penyakit.

Kalau sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi terima saja sebagai bagian dari cerita hidup kita yang menarik.

Kalau seuatu yang tidak diharapkan terjadi terima saja sebagai bagian dari film keseharian kita yang unik.

Tidak usah diambil pusing, biarkan segala sesuatunya terjadi, dan terimalah.

Belajar dari Si Radit,  HAL TERPENTING DALAM HIDUP INI MENJAGA KEBAHAGIAAN

Dan caranya adalah tetap tenang, dan supaya tenang, jika ada masalah, bersikap ringan saja.

Tidak perlu takut, tidak perlu cemas, apa pun yang terjadi itu menyenangkan.

Tetap bersyukur kepada Allah.

Jangan takut ketahuan bodoh.

Gak apa-apa kelihatan bodoh. 

Kalau kebodohan kita ketahuan orang, santai saja, senyum saja, dan tetaplah nyaman bersama mereka. Tidak apa-apa. Air menjad tempat yang nyaman buat ikan-ikan karea air bisa diterobos oleh ikan. Udara menjadi terasa nyaman buat kita jadi udara bisa kita terobos. 

Udara tidak tegar, air tidak keras, mereka bisa ditembus, diterobos, maka membuat apa yang tinggal di sana menjadi nyaman. Nah begitulah ketika kita bersikap bodoh, intelektualitas kita bisa ditembus orang lain, bisa dikritik orang lain, bisa diperbaiki orang lain, bisa dipengaruhi orang lain, maka saat itulah orang lain akan lebih nyaman dekat kita.

TIDAK USAH MALU KETAHUAN PLIN-PLAN

Di sana Raditya Dika mendapatkan saran dari Julian supaya masak Mie dengan merebus mienya dulu baru nanti dimasukkan ke dalam bumu. Tapi Radit tidak mau menerima saran itu dengan alasan itu cara Bekasi, sedangkan ini Jakarta. Radit tetap mau dengan cara mie dimasukkan ke mangkok dulu dan dicampurkan dengan bumbu. Tapi kemudian Si Radit bilang, "Kayaknya mendingan merebus mienya dulu deh, iya mendingan merebus mienya dulu."

Terkadang kita tidak mau mengubah pendapat karena tidak mau kelihatan plin-plan, karena plin-plan itu menunjukkan kebodohan. Tapi dalam video ini Radit tidak segan-segan menunjukkannya. Dan tidak merasa malu, malah menjadikan ini sebagai bagian dari hiburan cerita.

Tidak usah malu kelihatan plin-plan, tetap nyaman dan bahagia ketika kita harus mengubah pendapat dan pendirian.

Sunday, March 26, 2017

MENULIS ITU AKTIVITAS BERSENANG-SENANG

Ada orang yang nulis buku dengan cara menyusahkan diri, sudah gitu, setelah dicetak bukunya gak laku. Nasibnya malang bener.

Menulis itu harusnya sebuah kesenangan, kamu menjalaninya dengan senang hati nanti pembaca pun membacanya aka senang, dan bahagia.

Seperti seorang pencerita, jika dia bercerita sambil dirinya sendiri susah menceritakan apa yang ingin diceritakannya, bagaimana orang lain yang mendengarkan akan senang.

Menulis buku pun  demikian. Jika saat menulisnya saja kamu merasa susah, trus mau menyebarkan kesusahan itu kepada orang lain. Kasihan dong!

Kalau kamu tidak bisa membahagiakan orang lain, minima, jangan sekali-kali menyusahkan mereka.

Menulis itu harusnya aktivitas yang menyenangkan, tidak perlu memeras pikiran, tapi kamu menuliskannya dengan ringan begitu saja, apa adanya dirimu, mengeluarkan apa yang ada dalam kepalamu, dan tidak perlu menulis sesuatu yang di luar kemampuanmu!!

Jika menulis belum terasa menyenangkan, kemungkinan kamu belum banyak membaca. Ambil buku dulu sana, trus baca, dan jangan lupa, cari buku yang membahagiakan, yang menyanangkan, yang membuatmu merasalan flow, mengalir saat membacanya, baru jika nanti ada inspirasi, ngetik lagi dan mulai garap bukumu.

Kalau saya, merasakan diri mengalir membaca saat membaca buku-buku agama, entah kenapa. Saat membaca buku Syaikh Abdul Qadir Jailani, misalnya, entah kenapa kalau membaca tuh kalimat-kalimatnya serasa ngena semua.

Kamu sendiri sedang baca buku apa merasakan diri tenggelam?

Injil?

Al-Qur'an?

Novel?

Wiro Sableng?

Koran?

Terserah kamu deh!!!


IDE MEMBUAT KONTEN YOUTUBE

1. Saya bisa mengisi Youtube dengan membuat video, misalkan dari kantor saya berjalan ke warteg. Mungkin banyak yang ingin tahu perjalanannya seperti apa saya ke sana, kalau ada kucing, bisa saya kamera dulu dan ajak ngobrol. Di wartegnya juga ngobrol-ngobrol sama pemiliknya bisa jadi bahan vidoe juga.

2. Nah, ada juga pabrik roto, tidak jauh dari sini ada pabrik roti, mungkin kamu juga penasaran seperti apa pabriknya, jadi saya bisa mebuat video perjalanan ke sana, sekaligus memperlihatkan bagaiamana suasana dapur dan ovennya, dan orang-orang yang akan menjualnya. Saya juga bisa mewawancarai mereka.

3. Saya bisa membuat video dengan screenvideo. Ini akan menampilkan apa saja yang saya lakukan selama internetan di kantor. Maka saya bisa berbagi ide-ide atau cara saya melakukan penjualan. Melakukan penawaran. Jika saya berbagi aktivitas dalam penjualan, maka saya bisa membagikan banyak hal kepada orang lain. Pertama, saya bisa berbagi ilmu penjualan. Dua, saya bisa berbagi ilmu akhlak mulia karena penjualan sukses itu sangat bergantung pada penguasaan seseorang terhadap akhlak mulia. Beneran!!!

4. Dengan screenshoot Anda bisa mengikuti aktivitas saya, selama editing sebuah naskah. Yang dengannya Anda bisa belajar pada saya bagaimana caranya mengedit yang bagus. Hehe. Emanya saya sudah bisa dan sudah sangat ahli? Ya belum sih.

5. Saya bisa membagikan juga--dengan cara screenshoot ini--aktivitas saya selama nonton film dan reaksi saya selagi nonton.

Udah gitu aja idenya dulu.

Friday, March 24, 2017

KENAPA RADITYA DHIKA SUKSES?

Orang sukses yang ingin saya pelajari sekarang adalah Raditya Dhika, Dia sukses secara materi, kaya, punya rumah megah, punya mobil, jadi produses yang mengeluarkan film yang laris. 

Benar jika kamu berkata, KEKAYAAN ITU TIDAK BISA DIJADIKAN UKURAN KEMULIAAN SESEORANG. Tapi terkadang kamu lebih hormat kepada orang yaang punya lebih banyak uang daripada yang tidak. Itu apa?

Dan dari Radit saya mencoba belajar, kenapa dia bisa jadi kaya.

1. DIA PANDAI MENGHARGAI ORANG

Dia sendiri komedian, tapi kalau orang lain membuat kelucuan dia menghargainya dengan ketawa ngakak. 

Pointnya menghargai orang. Dia pandai menghargai orang.

Pernah waktu ada anak-anak sekolah memparodikan video film KOALA KUMAL miliknya. Raditya Dhika ketawa habis-habisan.

Dia ngakak setiap kali ada kelucuan.

Ketika saya dengar video parodi thrillernya, yang tanpa ketawa Radit, sepi dan biasa-biasa aja. Tapi mas dibuat tayangan bersama Radit, terasa jadi asyik dan ramai.

"Wah gila, sumpah lucu banget. Ini anak masih sekolah. Gue kalau sesuai Lo belum tentu bisa bikin film gila kayak gini. Wah gila ini keren abis."


2. BERBAGI REZEKI.

Banyak orang direkrut dan dia gaji. Ada tukang kamera, Si Fadil yang suka bikin Youtube-Youtubenya Radit. Ada sopir, dan sekarang teman-temanya dari stand up comedy, banyak dia ambil juga, yang mana rata-rata, mereka itu dari masyarakat kelas bawah. Dia ajak mereka makan di restaurant-restaurat mahal. Gak tahu aslinya suka nraktir atau tidak. Tapi seperti kelihatan di vlognya sih begitu.

3. NYANTAI GAK MUDAH MARAH

Orangnya nyantai dan kayaknya jarang marah-marah pada orang di sekitarnya. Kayaknya, jadinya orang betah deket dia. Kalau orang lain nyaman berdekatan, tentunya uang dan kekayaan pun sama.  Dia kayaknya tipe orang yang menganggap permasalahan hidup itu bahan humor. Saya menebak itu dari kebiasaannya menulis. Rata-rata itu moment kebodohan dan kesialan dia dalam masalah pacaran, trus bikin dia gelisah, dan dia jadikan bahan tulisan. Jadilah buku, jadilah film.

Apa lagi ya?

Udah gitu aja dulu, nanti kalau ada inspirasi saya tambah lagi.

CIRI-CIRI KITA INI EMANG ASLI ORANG BODOH

Kita tidak bisa menyebut sebuah nama ketika pikiran lupa

Ilmu datang ke dalam pikiran kita oleh Allah, dan Dia bisa menghilangkannya kapan saja

Sekalipun berpengetahuan, kita tidak bisa menyebut diri pintar

Pengetahuan kita bisa hilang dari otak kapan saja

Malu menyebut diri pintar

Kalau memang ilmu ini punya saya kenapa tidak bisa saya gunakan sekehendak saya

Kenapa tidak bisa saya gunakan buat mendapatkan sesuatu seperti yang saya inginkan

Saya ingin banyak uang, kalau memang punya saya kenapa ilmu ini tidak bisa saya gunakan untuk mendapatkan banyak uang

Ini artinya ilmu ini bukan punya saya

Berarti sebenarnya saya bodoh, tidak tahu apa-apa.

Saya mengetahui ilmu akhlak mulia, tapi ternyata sewaktu-waktu akhlak saya tidak mulia, padahal akhlak mulia itu berat dalam timbangan amal di hari kiamat, padahal tahu nabi bersabda akhlak mulia itu ciri sempurnanya keimanan seseorang, tapi kenapa saya masih saja suka melakukan akhlak yang tidak mulia, kenapa pengetahuan tentang akhlak tidak menjadikan saya seorang seperti yang saya inginkan?

Ini berarti sebenarnya saya bodoh.

Jadi betapa sangat memalukannya jika saya mengaku diri pintar, alangkah memalukannya jika saya mengaku diri cerdas

Kalau memang pintar, kenapa tidak bisa menjadi kaya, kenapa tidak bisa menghasilkan uang banyak, kenapa tidak bisa menjadi orang mulia, kenapa tidak bisa menolong orang sebanyak mungkin,


GAMPANGAN

Ada orang yang menginginkan dunia segera kiamat, ada juga yang ingin dunia tetap kuat
Ada orang yang berusaha mempertahankan hubungan, ada juga yang mudah sekali memutuskan
Ada orang yang berusaha mempertahankan kehidupan, ada juga orang berusaha mempercepat kematian
Ada masalah sedikit, begitu mudahnya bilang, SUDAH KITA PUTUS. Ada masalah sedikit, mudah sekali teriak, KITA CERAI!!
Ada masalah sedikit,LO GUE AND!!
Orang mudah mengatakan itu biasanya merasakan hubungan hambar, hubungan yang seperti  sudah putus padahal masih nyambung, merasakan dirinya sudah mati padahal masih hidup,

Karena ucapaannya seperti itu

Tapi ada juga orang yang berusaha menghidupkan.

Seperti para ulama yang meski sudah diambil kesehatannya mereka berusaha memberika yang terbaik buat hidup, terus memperdalam ilmunya untuk mereka ajarkan demi baiknya kehidupan, maka mereka itu setelah meninggalpun masih hidup.

Maksud saya, dalam menjalani hidup jangan berusaha mati, kalau sedang menjalanin hubungan jangan gampang bicara putus,

Ada ibu hamil, begitu gampang ke bayinya berusaha menggugurkan kandungan, namun ada yang gagal dan akibatnya si bayi keluar dalam keadaan lemah dan cacat.

Jika dalam hubungan ada masalah, nikmati saja, nanti setelah melalui itu akan menemui juga masa-masa manisnya.

Jangan dulu memikirkan putus

Jika dunia masih utuh kenapa harus teriak KIAMAT!

Kiamat untuk diimani bukan untuk dijadikan bahan pengacau dan pencemas pikiran.

Kita dihidupkan ke muka bumi untuk menjadi orang bahagia, bukan untuk menjadi orang susah.

Kalau bicara yang baik-baik saja

Kalau bertindak yang baik-baik saja

Kalau tidak bisa membicarakan kebaikan lebih baik diam, dan biarkan masalah itu selesai dengan sendirinya.

DAFTAR BUKU-BUKU TERBITAN ASMA NADIA


101 DOSA PENULIS PEMULA Rp. 58000



CATATAN HATI SEORANG GADIS  Rp. 59000



CINTA LAKI-LAKI BIASA Rp. 59000



SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 Rp. 64000



SAKINAH BERSAMAMU Rp. 55000




CATATAN HATI DI SETIAP DOAKU Rp. 53000



SAKINAH BERSAMAMU Rp. 55000







CINTA 2 KODI Rp. 73000



AISYAH PUTRI Rp. 49000





ANTARA CINTA DAN RIDHA UMMI Rp. 59000




ASSALAMUALAIKUM BEIJING Rp. 54000




BAD DREAM AND HOT CHOCOLATE Rp. 27000




CATATAN HATI IBUNDA, Rp. 56000




CATATAN HATI PENGANTIN Rp. 59000



CATATAN HATI YANG CEMBURU Rp. 50000



CATATAN HATI SEORANG ISTRI Rp. 55000



CINTA 2 KODI  Rp. 73000



CINTA DI UJUNG SAJADAH Rp. 59000




GARA-GARA INDONESIA Rp. 42000



HUMORTIVASI Rp. 49000



JANGAN BERCERAI BUNDA Rp. 55000



KETIKA MAS GAGAH PERGI Rp 49000



MY LOVELY RIMIEES Rp. 27000



NO EXCUSE Rp. 57000



PESANTREN IMPIAN Rp, 57000



SALON KEPRIBADIAN Rp. 56000




SURGA YANG TAK DIRINDUKAN Rp. 59000



THE JILBAB TRAVELER Rp. 58000



POPULAR WANABBE Rp. 29000



Thursday, March 23, 2017

DULU INGIN PINTAR, SEKARANG INGIN JADI ORANG BODOH

Dulu saya menulis untuk mempertunjukkan kepandaian. Supaya orang lain menghargai, dan menganggap saya cerdas. Supaya orang terkagum-kagum melihat saya mempunyai pengetahuan banyak. Supaya dengan kisah yang saya sampaikan orang lain menjadi takjub, terharu dengan cerita sedih, kemudian berterima kasih dan hormat kepada saya dengan bertambahnya pengetahuan mereka.

Ternyata semua yang saya inginkan itu tidak tercapai. Saya berharap orang menghargai saya, nyatanya mereka malah membantah, dan karena tidak enak, terjadilah perdebatan. Saya tidak mau kalah dengan pendirian saya, dan orang lain pun terus mengemukakan argumentasinya. Saya ingin kelihatan lebih pandai dari orang lain, orang lain pun sama, mereka tidak mau menjadai rendah karena kalah adu argumentasi dengan saya.

Cape!

Jadi sekarang saya ingin bersenang-senang. 

Dengan memamerkan kebodohan, menjadi pakar kebodohan dan pembodohan. Menampilkan diri sebagai orang bodoh dan ternyata ini sangat enak, tidak punya beban.

Saya tidak perlu takut salah saat meluncurkan tulisan, toh saya orang bodoh yang sangat layak menerima perbaikan. 

Jika nanti ada orang menyebut saya tidak berpendirian, saya terima saja, namanya juga orang bodoh, tidak punya pendirian karena dia terus mencari apa yang terbaik buat hidupnya.

Dengan menjadi orang bodoh, saya bisa bergaul dengan siapa saja, saya bisa dekat dengan siapa saja, saya bisa bicara dengan siapa saja. Saya bisa berbicara dengan orang yang kerjanya membodoh-bodohkan orang lain, karena bicara dengan orang semacam itu bisa membuat saya bahagia, orang itu menyebut kesejatian saya.

Bergaul dengan orang yang senangnya menghargai orang lain apa lagi. Lebih menyenangkan.





Tuesday, March 21, 2017

SEBAGAI ORANG BODOH

Sebagai orang bodoh, saya tidak tahu strategi menulis kecuali satu, yaitu menulis seenaknya. Itu saja yang saya jalankan selama ini. Kalau ada ide, baru tuliskan. Kalau tidak ada ya diam, tidak bisa menulis apa-apa. Memaksakan berpikir keras mencari inspirsai, rasanya cape, malas, tapi alasan terpentin sebenarnya tentu saja karena: tidak bisa. Jarang sengaja mencari ide. Baru jika ide itu sendiri datang ke dalam kepala, dan ada kesempatan menuliskannya, langsung ketik ke blog, wall facebook, grup atau microsoft word. Tulisan ini idenya datang tadi mendengar hujan dan lari naik tangga buat ngangkat jemuran di lantai 3. Tiba-tiba saja ingin menulis tentang ini, tentang kebodohan saya.

Karena saya bodoh juga, maka seringkali tidak malu menuliskan kembali hasil karya orang dan menyampaikannya kepada para siswa, atau kepada ibu-ibu pengajian. Sewaktu masih suka mengisi materi kerohanian di SMA misalnya dulu, paling tidak bisa mikir sendiri, tapi pergi ke Perpustakaan Desa, membuka majalan dan membuka berita bagus di sana, kemudian sendiri duduk membaca dan menuliskan ulang sambil membumbuinya dengan candaan atau renungan.

Mikir dan menemukan sendiri bahan tulisan tidak bisa. Seperti tadi juga, ada video mampir ke whatsapp, di sela kerja nonton dan sangat menyentuh, sampai keluar air mata, terpikir, sepertinya bagus buat dituliskan, maka langsung saja tulis dan bagikan lewat social media, banyak yang suka dan share, padahal tulisan itu tersusun bukan dari kecerdasan, kepintaran, dan pengetahuan yang saya punya, justru keluar dari kebodohan dengan cara menuliskan kembali percakapan dan adegan dari video karya orang.

Nah, tulisan tentang berbagai jenis makan yang kemarin dishare ke wall facebook kemudian dilike, komen dan share banyak teman itu juga sama dihasilkan dari kebodohan. Di situ kan saya nulis macam-macam jenis makan. Ada makan teman, makan hati, makan uang haram, makan uang suap, lengkap dengan devinisinya. Tulisan itu jelas-jelas hasil memindahkan tulisan orang alias copas. Jadi ceritanya, setelah makan bakso dan membaca iklan teh botol sosro di taplak meja, saya pulang ke kantor, mencari barangkali di google ada tulisan yang sama, dan ternyata ada. Langsung saja copy dan tempel ke wall facebook dan menambahkan sedikit cerita saya sendiri saat menemukannya.

Benar-benar dihasilkan dari kebodohan, Jelasnya ibarat murid bodoh di kelas yang tidak bisa mikir sendiri buat mengisi ulan, maka dia mencontek hasil berpikir orang.

Itulah makanya saat tulisan saya bagikan, kemudian ada orang mengkritik logikanya, saya tidak bisa menjawab. Dulu sih suka membantah, sampai terjadi perdebatan panjang yang malah hanya semakin mempertunjukkan kebodohan saya. Sekarang malas, malu. Kalau ada bantahan semacam itu, lebih suka langsung menyerah. Masalahnya yaitu, tidak punya argumentasi bagus buat menjawab. Yaitu tadi sebabnya, hehehe, saya menulis bukan atas nama kecerdasan, tapi: kebodohan.

Sunday, March 19, 2017

TIPS SUKSES MENULISA ALA DANA

Pernahkah kamu membaca aturan menulis?

Seberapa banyak aturan menulis yang bisa kamu terapkan ke dalam tulisan kamu?

Apa kamu tidak merasaka kepusingan menulis sambil terus memikirkan aturannya?

Setelah sekian banyak mempelajari teori menulis, apakah kamu benar-benar bisa menghasilkan tulisan hebat luar biasa?

Kalau tidak, mungkin sudah saatnya kamu mendengar aturan dari saya.

Aturan menulis dari saya tidak banyak, cukup satu, tapi yakinlah, dengan satu aturan ini, kamu akan menghasilkan tulisan luar biasa.

Satu aturan yang siapa pun bisa melakukanna, bahkan orang yang sebelumnya tidak pernah belajar menulis sedikit pun.

Apa aturan itu?

Aturan menulis dari saya adalah, JANGAN MENTAATI ATURAN, dan MENULISLAH SEENAKNYA!!!

Menulislah seenaknya.

Sejak saya suka menulis di social media, inilah yang terus saya dengungkan kepada siapa saja, tidak peduli mereka mendengar atau tidak, tidak peduli mereka suka atau tidak, tidak peduli mereka menerima atau tidak, saya terus berkata, cara menulis terbaik hanyalah satua, yaitu, MENULISLAH SEENAKNYA.

Diri kamu telah dilahirkan unik dan istimewa, jika malah mengikuti aturan orang lain yang belum tentu cocok buat kamu atau tidak, yang bisa jadi malah menutupi keunikan dan keluarbiasaan dirimu, menurut saya itu tindakan yang patut disayangkan.

Pernahkah melihat seekor burung yang hinggap di ranting pohon mangga. Coba tanyakan kepada dirimu sendiri, apakah sebagai burung dia harus mentaati aturan yang dibuat teman-temannya? Tidak, dia hanya menjadi burung yang taat pada ketentuan alam yang telah Allah tetapkan kepada nalurinya. Saat harus berketurunan, dia mendatangi betina kemudian melakukan perkawinan, dan saat sang betina akan bertelur, secara naluriah dia mencari rerumputan untuk membuat sarang. Mereka tidak membuat aturan apa pun yangb membuat hidupnya menjadi rumit dan susah, mereka hanya mengikuti aturan hidup yang sudah Allah ilhamkan kepada nalurinya. Mereka telah diciptakan sebagai burung bersama keluarbiasaannya, maka mareka tidak harus lelah membuat aturan hanya ingin diakui sebagai burung bersayap dan bisa terbang.

Entah kenapa kita begitu antusias mencari aturan menulis yang dibuat orang-orang. Mungkin mengira dengan aturan itu tulisan kita akan menjadi hebat luar biasa, dan diakui banyak orang, laris di pasaran. Padahal penulis yang karyanya luar biasa dan disukai banyak pembaca bukan penulis yang menghasilkan karyanya dengan meringkus diri dengan banyak aturan. Mereka, saya yakin melakukan seperti ide yang saya sampaikan, yaitu MENULIS SEENAKNYA.

Tema apa yang menurut mereka enak dibahas, maka tema itulah yang mereka tuliskan. Dengan gaya bahasa paling enak mana mereka menuliskan idenya, maka gaya bahasa itulah yang mereka gunakan. Tokoh dengan nama apa yang enak buat karakter utamanya, maka nama itulah yang mereka gunakan. Enak enak enak, asyik asyik asyik, itu saja sebenarnya pedoman mereka dalam melahirkan tulisannya.

Mereka merasakan keasyikan bercerita, mereka rasakan begitu enak jarinya menyentuh tuts keyboar untuk menuturkan kisah menarik, mendebarkan, asyik, dan luar biasa yang ada dalam kepalanya, dan mereka tuliskan terus ceritanya sampai tamat, maka jadilah hasilnya pun berupaya karya yang asyik dibaca, mendebarkan, membuat pembaca penasaran.

MENULIS SEENAKNYA berarti mengizinkan dirimu yang luar biasa terlahir menjadi sebuah karya unik berbeda dan istimewa di tengah karya-karya yang sudah ada. Tidak ada penerbit yang mau menerbitkan, tenang saja, cetak saja olehmu sendiri, dan terbitkan sendiri dengan tampilan seperti yang kamu inginkan.

Itu pun kalau ingin menjadi penulis bodoh seperti saya, tapi kalau tetap ingin menjadi penulis cerdas dan pintar, teruslah pelajari teori menulis sebanyak-banyaknya, hafalkan, dan pikirkan, semoga menghasilkan karya luar biasa, menjadi pembela kebenaran dan pembasmi kejahatan.

Menjadi bebas dengan cara sendiri dan gaya sendiri, dan mengekspresikan diri sepuas puasnya, sehabis-habisnya, sesempurna-sempurnanya.

Tidak perlu memikirkan penerbit yang mensyaratkanmu ini itu, judulnya harus menarik,  openingnya harus menarik, isinya harus menarik, bahasanya harus menarik, endingnya harus ada kejutan, harus memberikan sesuatu yang berharga. Tidak perlu memikirkan semua itu. Menulis mah menulis aja, sekali lagi, menulis SEENAKNYA, seenakmu! Memuntahkan semua potensi dalam dirimu tanpa harus dihambat oleh aturan yang, pembuat aturannya sendiri seringkali tidak bisa melakukan aturanya.

Saya menuliskan ini tanggal 19 sampai 20 Maret, dan tulisan ini cukup menjadi bacaan saya saja, kecuali jika memang ada orang membuka laptop dan membuka akun blogger ini, atau mungkin yang nyasar ke blog saya, boleh-boleh saja membaca. Sebab jika saya publikasikan kemudian nanti orang membaca, saya merasa ini hanya akan menjadi tulisan omong kosong penuh kesia-siaan. Cukup menjadi bacaan saya sendiri, buat diamalkan saya sendiri, dan biarlah yang tampil lebih dahulu ke depan orang lain hanya kesuksesan tulisan saya.

Baru, jika nanti orang bertanya apa rahasianya, maka tinggal saya perlihatkan saja tulisan ini.

Saturday, March 18, 2017

KREK!!!

Tengah malam, tidak tahu ke mana mesti menitipkan diri buat menginap, seorang pria mencari koran lalu membawanya ke tengah terminal, memasuki kawasan parkir bus, dan mencari salah satu kolong yang dirasanya aman. Kolong bus dengan hangat mesin yang masih tersisa dirasanya cukup buat menyelamatkan badan dari siksaan dingin. Sebelum mata dia pejamkan, dipeluknya ban bus besar itu dan membayangkan seakan itu istri gendut tercintanya di desa.

Dini hari, sekitar jam 02.30, seorang sopir masuk ke dalam bus, menghidupkan mobil. Ini jadwalnya jalan. Harusnya gemuruh mesin itu sedikit menyadarkan si pria dan membangunkannya, tapi tidak. Tenang saja dia tertidur. Bahkan saat gas ditekan, dan gemuruh mesin kian keras, pria di kolong bus tetap mendengkur, malah semakin keras seakan tidak mau tersaingi suara mesin bus, sampai ketika sopir memasukkan gigi, dan kakinya menekan gas buat memundurkan mobi, pria ini tetap diam, dan...

"Krekk kreekkkek!!!" ban belakang melindas.

Beberapa detik berselang, kembali

"Krekkeekkk!!! ban depan melindas, dan tanpa mau peduli apa yang telah terjadi di kolong busnya, sopir itu menjalankan mobil pergi menju lokasi naik para penumpang.

Adzan subuh terdengar. Si pria bangun, merangkak keluar dai kolong bus, hendak ke masjid, dan

"Krrekk!!!" kakinya menginjak botol plastik bekas yang tadi terlindas ban mobil angkutan di samping bus yang kolongnya dia pakai tidur.


Mau Betulin Hape