Wednesday, May 31, 2017

HARUS MEMBUAT MISI

Saya harus punya misi dalam hidup ini

Misi saya adalah, berbagai kedamaian dengan sesama
Berbagi kebahagiaan dengan sesama
Berbagi kebaikan dengan sesama
Memaafkan
Dan menjalin sillaturrahmi
Mencintai ilmu pengetahuan dan pengembangan diri

Misi saya itu nanti bisa saya sebarkan lewat blog, dan berbagai sosial media. Terpusat di blog, kemudian setiap kali memposting sesuatu di blog, garis besarnya saya bagikan melalui sosial media.

Kedamaian dan kebahagiaan itu bisa saya sajikan dalam bentuk apa saja tulisan. Mungkin artikel berisi langsung tentang kebahagiaan, atau dalam bentuk cerita tentang pentingnya bahagia, apa saja yang bisa membuat orang bahagia.

Memaafkan. Saya kagum kepada orang-orang yang sanggup memaafkan. Dia menjadi pribadi santai santai dan bahagia. Ketika dirinya bersalah, dia tidak membencinya, tapi langsung memaafkan, berusaha memperbaiki diri untuk ke depannya. Ketika orang lain ramai-ramai menghina, menggunjing, dia mau memaafkan, lalu kembali dirinya santai melanjutkan perjalanan, berkarya lebih banyak lagi, lebih baik lagi, lebih berkualitas lagi.

====

Saat berbeda pemahaman dengan orang lain, menurut saya yang lebih baik adalah kembali konsentrasi kepada diri sendiri untuk berusah membuktikan pemahaman itu benar dan manfaatnya nyata.

Misalnya dalam beragama, kemudian bertemu dengan orang yang pemahamannya menurut kita salah. Daripada berdebat dengannya, lebih baik kembali kepada diri untuk berusaha membuktikan pemahaman yang diri kita punya ini benar-benar nyata hasilnya.

====

Jadi ketika saya mau beradu pemahaman dengan orang lain, lebih baik katakan kepada diri sendiri, "Kalau memang keyakinanmu benar, ayo buktikan kebenarannya. Terapkan kepada dirimu, satukan dengan akhlakmu, resapkan ke dalam hatimu, dan buktikan, jika itu membuatmu lebih baik, berarti pemahamanmu benar. Tapi jika ternyata kamu sendiri tidak mau menterapkannya, tidak mau meresapkan ke dalam hatimu, lalu apa yang kamu harapkan dengan mengadukan pemahaman itu dengan orang lain?"

=====

Yang Maha Benar itu Allah, bukan saya.  Saya hanyalah orang yang berusaha menjadi benar dengan kemampuan yang diberikan kepada saya, dengan pemahaman yang diberikan pada saya.

Ketika saya ingin menyalahkan orang, saya lebih suka memeriksa diri, sudah sebesar apa pengaruh kebenaran yang saya anut kepada perilaku saya, wajah saya, dan cara berkata saya? Jika ternyata kebenaran yang saya pegang, pada diri saya sendiri pun belum ada pengaruhnya, maka


======

Tahapan-tahapan yang akan saya kerjakan:

1. Saya membuat artikel di blog, artikel tentang kebahagiaan dan kedamaian.

2. Kemudian nanti sebarkan lewat sosial media:

Twitter
Instagram
Facebook, ke berbagai akun
Fanspage
Path
Miko
Line
Wechat




Friday, May 26, 2017

HANCURKAN ATURAN!!!

Ketika orang berlomba-lomba menjadi yang terbaik dalam tulisan, saya berlomba menjadi yang terburuk. Ketika orang berlomba berusaha memperlihatkan kenormalan dalam tulisannya, saya berusaha segila-gilanya dalam tulisan.

Orang berusaha selogis mungkin, saya berusaha segila mungkin. 

Orang berusaha menggunakan logika, saya berusaha meninggalkan logika.

Menjadi beda, langgar aturan, dan lakukanlah kesalahan paling spektakuler.

Kalau ada yang mengannggap dunia ini sebagai masalah berat silakan. Buat saya, kehidupan dunia dan segala permasalahannya ini hanyalah permainan dan bahan-bahan menarik untuk menjadi bahan tertawaan.

Saya menulis cerita hanya untuk ketawa, tidak lebih dari itu. Tidak penting apa itu logika, tidak penting apa yang orang sebut dengan masuk akal. Saya cuma ingin tertawa, cuma ingin ngakak, cuma ingin bersenang-senang. Saya bosan dengan semua konsep menulis yang bukannya membuat saya bebas dan kreatif tapi sebaliknya membuat saya susah.

Dulu saya senang membuat aturan menulis, mengumpulkan aturan menulis buat saya sendiri dan menyebarkannya kepada orang lain, lalu bahagia melihat orang lain teriak, "Ijinkan aku jadi muridmu," 

Atau

"Terima kasih suhu."

"Izin copas."

"Izin share ya."

Tapi ternyata aturan itu buat saya sendiri bukannya jadi lebih baik, malah lebih buruk pusing, terhambat kreativitas, dan menjadi mandek.

Maka sekarang, saya yakin satu-satunya aturan menulis adalah MENULIS SEENAKNYA, dan ketika kita dihadapkan pada sebaris aturan, maka caranya hanyalah HANCURKAN ATURAN ITU!!

Thursday, May 25, 2017

NOVEL TERBURUK DI DUNIA

Begitu bingungnya saya mau menentukan nama tokoh, sampai ketika cerita ini tengah ditulis, belum juga saya temukan harus memberi nama apa. Ojo, baiklah, itu saja namanya. Tidak perlu pusing menentukan nama. Waktu itu berharga, jangan dibuang-buang.

Selesai menulis, Ojo, pria miskin ceking korengan, datang langsung ke kantor sebuah penerbitan menyerahkan naskah kepada team redaksi di sana. Editor meminta Ojo pulang, dan seminggu kemudian kembali diundang buat datang, Ojo kira akan mendapatkan tanggapan bagus, tapi ternyata tidak, sebaliknya malah menerima hinaan.

Editor mengatakan, "Sepanjang kerja di sini belum pernah saya menerima naskah novel seburuk punya kamu!"

Ojo terdiam, tidak bisa berkata apa-apa. Setelah sekian lama kerja keras menulis, ternyata sekarang mendapatkan hinaan.

"Mungkin kami akan menerbitkannya, tapi tidak dengan judul seperti yang Anda gunakan, tapi judul baru."

"Apa itu Mbak?" tanya Ojo.

"NOVEL TERBURUK DI DUNIA."

Kembali Ojo terdiam,

"Bagaimana, setuju emh, siapa namamu?"

"Ojo Mbak."

"Ya bagaimana Ojo, setuju?"

"Baiklah Mbak."

Dan novel itu pun terbit, tersebar ke seluruh pelosok dan mendapatkan hinaan dari berbagai media.

"Ini novel terburuk yang pernah ditulis manusia." tulis sebuah tabloid mingguan.

"Ketidakkonsistenan karakter, banyak sekali kata diulang, banyak kalimat diulang. Opening membosankan dan ending yang sangat basi." tulis koran lain.

"Novel yang ditulis dengan kebodohan dan pemikiran dangkal," bunyi sebuah media online.

Di facebook lebih ramai lagi, status-status bertebaran menjelek-jelekkan novel Ojo. Sebuah status menulis cukup panjang.

"Tidak salah novel ini diberi judul NOVEL TERBURUK, memang novel yang sangat buruk."

Kemudian status itu mendata semua keburukan-keburukannya. Mulai banyaknya salah tulis, kalimat-kalimat rumit dan susah dicerna, nama tokoh yang tidak sesuai dengan wataknya, dan segudang kesalahan penulisan lain yang sangat banyak.

Status itu viral dishare oleh 956.985 orang dalam dua hari saja. Dua hari kemudian, share bertambah menjadi 3.765.987 dan sebagian besar di antaranya, menshare sambil mengamini dan ikut menghina buku Ojo.

Di twitter, tagar #NOVELTERBURUK terus menjadi trendig topik teratas, dan tidak pernah turun ke bawah, meski baris kedua, dan ketika tagar itu dicek, cuitan-cuitan hinaan pun keluar. Mulai hinaan biasa sampai hinaan sadis. Malah sebagian ada yang dibarengi oleh foto sedang merobek-robek buku itu, sebagian cuitan disertai foto orang yang sedang meludahinya.

Instagram pun demikian. Sampai jutaan foto bertebaran memperlihatkan orang menghina buku Ojo dengan berbagai cara. Ada yang sedang melemparkannya ke got, ratusan foto memperlihatkan sedang membakarnya, foto lain orang sedang menginjak-nginjak buku itu, ada juga yang menumpuk buku itu di kandang kambing, malah sebagian ada video sedang menguburkannya dengan kotoran sapi.

Banyak toko buku sengaja menyediakan rak yang diberi nama"BUKU JELEK DAN BODOH" dan satu-satunya buku yang dipajang di sana adalah buku karya Ojo. Ketika berkunjung ke salah satu toko. Seseorang menceritakan itu kepada Ojo dan penulis ini menjadi sedih. Sore hari dia bergeas ke kota, menuju toko buku itu, dan berniat mau memindahkannya, tapi datang ke sana, Ojo melihat rak BUKU JELAK DAN BODOH, sudah kosong, tidak tersedia lagi satu pun. Dia tanyakan ke kasir, apakah masih ada? Kasir itu bilang buku itu sudah habis.

Sekolah-sekolah di seluruh tanah air, dari mulai SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi, meminta setiap siswa membeli buku itu untuk dibedah dalam pelajaran Bahasa Indonesia untuk menceritakan keburukan-keburukan dan kekurangannya.

Orang suka membaca, orang tidak suka membaca, semua berusaha membeli buku itu, dan membacanya, kemudian menjelek-jelekkannya di setiap kesempatan. Di mobil angkutan, di halte bus, di kerumunan penjual sayur, di pasar, di warung-warung kopi, di kelontongan, orang tidak pernah bosan menghina buku itu dan dan mentertawakan nama penulisnya.

Setiap hari, toko-toko buku bisa sampai empat kali mengalami kehabisan buku Ojo. Dan karena banyaknya permintaan, dalam sebulan, buku itu mengalami sembilan puluh delapan kali cetak ulang, yang setiap cetak ulangnya membuat sepuluh ribu eksemplar, dan yang membuat tidak hanya satu percetakan melainkan sampai ratusan.

Setahun kemudian, Ojo tampak sedang duduk di halaman belakang rumahnya yang besar enam lantai, menghadapi kolam renang berair jernih dan tenang, duduk termenung, dari pagi sampai siang, dari siang sampai malam, terus merasakan sakit hati dan sedih karena hinaan orang-orang yang sempat dibaca dan didengarnya.

KETAWA

Kemarin Pak Isa nanya, "Lo ngeluarin orang dari grup whatsapp?"

Saya jawab, "Iya Pak, itu salah lagi, saya gak sengaja lagi ngangkat admin, terus langsung saja saya keluarin."

"Kok bisa gitu sih?"

"Hahaha" saya malah ketawa.

"Lo jangan ketawa, kenapa ini sampai dua kali?"

"Hehe, itu pak jadi kan pas mau nyimpen nomor itu handphone, pas lurusa jari ada pilihan, "jadikan admin" eh saya klik itu lagi. Haha."

"Lo harus hati-hati, jangan sampai terjadi lagi."

"Haha."

"Dan lo jangan ketawa. Karena itu gal lucu. Lo harusnya malu."

"Baik Pak!"

Sebenarnya saya ketawa mentertawakan kebodohan saya sendiri, sampai dua kali melakukan kesalahan yang sama. 

Kayaknya itu sering saya lakukan deh dalam hidup saya. Saya melakukan kesalahan, kemudian mendapatkan kerugian, kemudian kesalahan itu saya ulangi dalam kesempatan lainnya, dan kembali lagi mendapatkan kerugian. Iya betul, itu sering saya lakukan, dan sepertinya itu yang membuat hidup saya gak ada peningkatan bahkan seringnya jatuh dan jatuh kembali untuk ke sekian kalinya.

Tapi soal ketawa, saya tetap merasa ketawa ingin menjadi bagian dari hidup saya, dan lebih baik ketawa daripada marah-marah. Orang mudah marah biasanya akan mendapatkan banyak masalah, sebaliknya orang santai, gembira, akan mendapatkan banyak keberuntungan. 

Orang santai, ketawa, akan mudah berhubungan dengan orang dan akan mempunyai banyak teman.

Dan saya ingin menjadi orang yang pandai mentertawakan diri. Mentertawakan kebodohan diri, mentertawakan kegagalan diri, mentertawakan ketololan diri, mentertawakan kemiskinan diri saya sendiri. 

Saya kisahkan dengan jujur tentang saya kepada semua orang dan biarkan mereka terhibur dibuatnya. Cara hidup ini sepertinya akan lebih membuat saya nyaman dan bahagia daripada harus tegang dan memandang semuanya yang terjadi pada saya sebagai masalah yang membuat saya berduka. Selamat datang hidup, selamat datang masalah, selamat datang kesusahan, selamat datang semuanya, dan saya mencintaimu sebagai karunia termahal dari Allah yang harus saya syukuri.

Wednesday, May 10, 2017

KOTORAN KEBO

Pagi hari jalan-jalan, melewati kotoran kebo. Masih hangat, dan saya tahu itu dari uap yang mengepul darinya. Saya tatap penuh hina, sambil hati berkata, "Dasar kebo, buang kotoran sembarangan."

Saat itu, saya sedang memenuhi mata dan hati dengan kotoran kebo.

Tak puas hati berkata, mulut pun ikut-ikutan. "Kebo siapa sih, buang kotoran sembarangan!"

Saat itu, saya memenuhi mulut sekaligus telinga dengan kotoran kebo.

Tak puas mengatai, saya mencari batu besar dan lempar keras sampai muncrat dan terciprat ke celana dan baju saya.

Masih tidak puas juga, sekarang langsung saya injak-injak sampai bercipratan ke mana-mana. Sandal dan kaki sudah tak jelas rupa.

Masih tak puas juga, saking bencinya saya raup dengan tangan, dan lemparkan, raup lagi dengan tangan, dan lemparkan.

Masih tak puas juga, saya gigit, kunyah, muntahkan, saya gigit, kunyah, muntahkan.

Masih tidak puas juga, tapi saya sudah kehabisan cara.


Thursday, May 4, 2017

SABTU DEPAN

Saya sudah tidak tahan, ingin pulang. Dari kampung pun, SMS istri terus-terusan datang.

"Kalau bisa pulangnya besok ya!"

"Nanti, saya minta izin dulu sama Pak Isa."

Pak Isa datang ke kantor, langsung bilang, "Pak, Sabtu saya izin."

"Sabtu?"

"Iya Pak."

"Yang izinnya Sabtu atau Kamu?"

"Sabtu Pak."

"Hah? Gimana sih?" mata Pak Isa memicing.

"Iya Pak, Sabtu."

"Ya sudah, berarti biarkan aja Sabtunya yang pulang, Elo tetap di sini."

"Enggak Pak. Jadi Sabtu akan membawa saya pulang ke kampung."

"Sabtu kapan?"

"Sabtu depan?"

"Sabtu depan atau Sabtu ini?"

"Sabtu depan."

"Kalau Sabtu depan, berarti setelah Sabtu besok, kamu pulang Sabtu depannya lagi."

"Lha itu kan namanya Sabtu lusa."

"Bukan."

"Terus, harunya saya menyebut Sabtu apa?"

"Sabtu ini."

"Lho, ini kan bukan Sabtu, ini malam Jumat."

ACAKADUT

Sebagian orang suka membebani pikiran sendiri dengan keinginan ingin kelihatan sempurna. Jika berkarya, ingin memperlihatkan yang terhebat bia rmendapat decak kagum, pujian. Jika tampil, inginnya sampai bukin mata orang yang meloncat keluar dengan lidah terjulur saking kagum kepadanya.

Gue tidak berusaha menjadi Tuhan, dan merasa telah cukup bahagia dengan diri gue sebagai manusia, dan bergaul dengan orang lain yang juga manusia. Berdekatan dengan mereka, nyaman dengan mereka.

Gue tidak, gua main playerground apa adanya, dalam keaadaan gak bisa langsung live, guer pertontonkan kepada orang-orang. Dan karena gue sering mati konyol, orang-orang yang melihat pada ngebuli gue, pada ngeledekin.

Gue mungkin bakal alergi kalau membebani pikiran ini dengan rasa ingin kelihata sempurna. Karena dengan begitu gua menjadi orang yangb hanya merindukan pujian dari orang-orang.


Apa arti teman-teman buat lo?

Buat gue, sangat berarti.

Mau dia ngomongnya baik, mau ngomongnya jahat! Buat gue tetap berharga. Tetap berharga, dan sangat berharga.

Teman-teman bikin hidup gue jadi lebih berharga.

Lo kadang alergi dengan orang-orang yang komentarnya kurang enak didengar. Trus lo anggap dia haters Lo, trus lu blokir dia.

Gua gak punya waktu buat itu. Gue lebih suka mereka tetap ada dan memberi warna. Gue lebih suka memanfaatkan mereka untuk menjadikan hidup gue ini hasil karya seni terbaik.

Buat gua, kehadiran mereka justru bisa menjadi cerita menarik.

Contohnya, pernah gue memaikan sebuah permainan secara live, dan karena gue kalah, orang pada komen ngebuli, justru buat gua jadi bahan materi motivasi di sebuah video gue.

Ini materi motivasinya gue bikin jadi tulisan:

Gue jelasin, game ini apa. Ini adalah game di mana gue diturunkan di sebuah pulau terpencil bersama 99 orang lain, dan kita harus saling bunuh hingga tersisa satu orang di pulau itu. Jadi di sana kita bunuh-bunuhan. Yang masih hidup itu yang menang. Terjun di sebuah pulau, ngelawan 99 orang lain yang mereka itu bukan komputer, tapi beneran melawan orang lain yang sedang main di rumah mereka, sama kayak gue. Berarti kita ngelawan orang asli yang susahnya berarti susah banget, karena mereka bukan komputer. Mereka mikirnya kadang lebih pinter dari kita. Ketika kita diturunkan bersama seratus orang lain itu kita tidak punya senjata apa-apa. Kita mencari dan mencaari senjata mana yang terbaik, pake helm, pake rompi, pake backpack, pake tas, cari senjata ini itu sampai akhirnya, terserah gimana caranya harus saling bunuh sampai akhirnya sisa satu orang.

Pada awalnya kalian melihat gue bermain permainan ini, dan dalam permainan itu pas awal-awal gue sering sekali mati konyol. Di dalam sebuah rumah, gue tiarap di belakang kursi, mau nembak yang ada di belakang kursi sana, siapa tahu tembus, ternyata enggak. Eh malah dia yang muncul, trus nembakin gue. "Dorrr!!!" nyawa gue melayang.

Kali berikutnya pernah juga dalam sebuah rumah, gue denger suara orang. Dari kamar mengendap-ngendap dengan pistol siap menembak, keluar kamar, mencari orang, tapi dari depan sana, "Dorrr!!" gue ditembak, dan mati.

Lalu gue mencoba main game sistem yang lain di mana kalau tadi sendirian, sekarang gue temenan dua-dua. Karena gak punya temen sesama Indonesia, gue sempet nyoba cari temen secara acak, kemudian temenan sama Jasmit, nicknamenya begitu. Kayaknya dia dari Tiongkok, China. Gue sempet ngobrol sama dia, gue sempet temanan sama dia, dan ternyata hanya beberapa menit saja, Jasmit mati.

Jadi gini adegannya. Waktu itu Jasmit sedang berada di dalam rumah, dia dikeroyok dua orang. Sebagai teman, gue samperin dia ke sana, biar gue belum punya senjata. Gue lari sambil teriak, "Jasmit, are you oke? Gue bantuin! Gue bantuin!"

Gue bantu dia, gue pukul orang yang mencoba membunuh Jasmit, sampai roboh, dan orang itu merangkak keluar kamar, tapi terus gue kejar, dan pukul terus sampai mati. Berhasil, gue berhasil bunuh dia tengan tangan kosong, tapi. "Aahhhhhh!!!!" teriakan gue mengagetkan sepulau Jawa. Ternyata temannya ada di depan, dan dia udah dapat pistol, "Dorrr!!!" dia tembak Jasmit, dan gue cepet sembunyi ke kamar. Itu pengalaman paling traumatik buat gue, karena sudah punya siapa-siapa lagi, gue coba tolong Jasmit, dengan mendekatinya, dan gue pun ditembak mati.

Berikutnya gue main besama teman 4 orang. Kali ini sesama orang Indonesia, teman yang sudah biasa main Overwatch, sekarang coba bareng main Playunknown juga, dan sama juga beresama mereka, mati konyol demi mati konyol gue lalui. Gue lagi baca komen, datang orang nembak ... "Aaah, apa an tuh!! Apaan tuh!! Aaahhh." dan nyawa gue melayang.

Trus kali berikutnya, temen gue udah mati. Gue bilang ke dia, "Tenang, gue balaskan dendam Lo!" Gue pun lari ke rumah lain, cari senjata, tengok sana, tengok sini, ke ruang tengah, ke kamar  nah itu ada senjata, tapi... "Ahh!! ADA ORANG!! ADA ORANG!! AH AHHHHHH!!!! DOOORRR!!! DORRR!!!" Kembali gue mati konyol.

Kali lain temen gue udah mati, tinggal gue sendirian di atas, mau bunuh orang di bawah, tapi melihat ke sana ngeri, takut dia duluan nembak. Untungnya ada geratan. Gue cabut, dibuka pinnya, siap-siap melempar, cari posisi bagus, cari posisi bagus, dan "DUAAARRRRR!!!!" Geranat meledak di tangan gue! Gue mati Cuy!! Gue mati lagi!!

Permaian berikutnya, macem-macem cara mati gue. Udah kesetrum listri, udah kebakar, dan karena life orang-orang yang nonton mencaci-maki gue. Ada yang bilang,

"Bego Lo Bang!!"

"Cupu Lo Dit, mending maen kelereng aja Dah!!"

"Mainnya gak usah panikan kayak gitu lah Bang. Mainan kayak gini mah butuh tenang."

"CUPUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU!!!"

"Gregetan sendiri lihatnya!!"

"Lo matinya konyol Bang, ngebakar sendiri. Wkwkwkwkwk."

"Frustasi gak bisa nge-kill, malah bunuh diri!"

"Abang cucok mainnya."

Tapi gue tetep berusaha. Gue gak mau menyerah.  Dan setelah satu kematian demi kematian lain, setelah satu mati konyol ke mati konyol lain, akhirnya gue berhasil ngekill 3 orang dengan tangan kosong. Satu persatu gue bunuh dengan tenang, tanpa perlawanan, sampai gue ke orang yang nonton, "Malam ini lo bisa tidur tenang, karena gue bisa bunuh orang."

Berikutnya, gue mulai bisa menembak orang sampai mati. Gue tembak, dia naik tangga, mau masuk rumah, di pintunya gue kembali tembak, dan kena. Gue susul dia ke sana, sudah merangkak-rangkak, dan gue tembak mampus. Terus juga di rumah, gue tembak orang dan kena, tapi dia mencoba kabur, turun tangga, gue susul juga turun tangga, dan kelihatan di ujung sedang merangkak memegang perutnya yang luka. Gue tembak sekali lagi, dan mati.

Sampai suatu ketika, saat itu pun datang. Gue berempat. bersama tiga orang teman, dan inilah yang terjadi. Di sebuah pelataran tinggi yang banyak pohonnya, tersisa musuh satu orang lagi. Gue cari gak ketemu-ketemu! Sambil takut-takut deg-degan gitu, gue jalan, cari dia, dan "Nah itu!"

Kelihatan dia lari mau sembunyi ke balik pohon, cepet gue tembak. Tapi gak kena. Dia sembunyi ke balik pohon, dan mungkin karena kena listrik, dia mati, Akhirna kami menang!! Kami menang!! Di dalam kamar gue sorak sendirian sambil merentangkan tangan ke atas dan menjatuhkan punggung ke sandaran kuri.

Tadinya kami mau merayakan kemenangan ini, tapi harga tumpeng mahal, jadi gue rayain aja dengan membuat video cuplikan-cuplikannya, yang di dalamnya gue bisa bercerita bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup kalian, di mana hidup ini seperti Playerunknown Battleground di mana kalian bisa terus berusaha, kalian mencoba terus untuk jadi yang terbaik, sekalipun banyak orangb memberi komentar payah, bodoh, cupu, tapi kalian harus tetap berusaha, kalian harus tetap menjalani hidup kalian sampai akhirnya kalian bisa menjadi pemenang.

Wednesday, May 3, 2017

IBUNYA SI PINK

Gelombang roadshow film Koala Kumal ngelempar gue sampai ke Tasikmalaya. Terdampar di sebuah hotel, bangun tidur, mandi, trus buka tirai, melihat ke luar, hari sudah sangat terang. Mendekat ke jendela, tampak hamparan rumah-rumah memadati kota.

Seperti dibicarakan semalam, sebelum acara, gue mau mampir dulu, ke rumah Zizi, ponakannya Pak Parwez pemilik Starvision. Dia breader kucing gitu, dan waktu ngobrol sama dia semalam, gue baru tahu ternyata ibunya Pink--kucing gue yang sudah meninggal itu--ada di rumah dia.

Gue mau lihat kayak gimana bentukan ibunya pink, jadi gue bersiap berangkat ke sana.

Tapi pas mau turun, liftnya aneh gitu. Beberapa kali gue pencet gak kebuka juga. Dasboard digitalnya berhenti di angka delapan, terus gue pencet ke bawah gak mau nyala. Gue bingung musti gimana buat turun. Gak mungkin buka jendela terus loncat, ilmu spydermen gue belum cukup matang buat melakukan itu.

Sedang bingung begitu, datang petugas. Gue bilang ke dia, "Ini gak mau nyala ya?"

"Lagi trouble Pak! Gak bisa, lewat sini aja." dia nyebut gue bapak, gak tahu gue belum jadi bapak-bapak. Gue belum punya anak Cuy.

"Lewat apa?"

"Lewat lift service Pak!!" buset dah. Itu lift buat ngangkut barang. Tapi gak papa. Masalahnya dia nyebut gue Bapak.

Sekali lagi nyebut bapak, gue keluarin jurus pamungkas. Kayaknya orang ini belum pernah ngerasain hame-hame deh.

"Dari kapan troublenya?"

"Barusan Pak!"

Untungnya dia staf hotel ini. Jadi meskipun sejengkel apa, gue gak berdaya. Lagi pula dia mau baik nganterin gue sampai ke bawah yang ternyata langsung masuk parkiran.

Karena gue gak tahu jalan, keluarga Zizi yang datang menjemput. Di kursi depan, duduk anak gemuk berkacamata, berhidung mancung, kulit kehitaman dengan struktur wajah mirip anak-anak yang biasa main di film India. Tapi yang lebih menarik perhatian gue adalah kucing di pangkuan dia. Kucing ras sphink, sama seperti si pink.

"Siapa namaya ini?"

"Clause." jawab anak gendut itu.

Zizi bilang, Clause ini ponakannya Si Pink. Jadi anak saudaranya. Trus kita berangkat meningalkan kotel, mengikutin mobil menuju rumah Zizi. Di sana banyak kucing.

"Berapa banyak kucingnya Zi?"

"Sekitar 30."

Gue mau masuk ke dalam, tapi entah kenapa Zizi nyuruh gue nunggu di luar aja. Dia sendiri yang ke dalam, terus satu persatu kucing bugil itu dia panggul dan bawa keluar. Gila, gue sampe ngakak melihat kucing itu gemuk-gemuk. Kayak obesitas gitu, lalu gue sakit perut ketawa terus lihat kucing berikutnya.

"Hahahaha," beneran gak tahan lihatnya.

Ini kucing sphink lagi hamil buncit banget perutnya. Zizi menurunkan kucing itu ke halaman, terus nyuruh jalan sendiri, lari-lari. Geli banget gue melihat larinya bawa perutnya yang hampir nyentuh tembok halaman. Saking perutnya berat dan menggelayut ke bawah, sampai-sampai ekornya terus-menerus mencuat ke atas. Gokil abis, tapi dari hati ini keluar rasa sayang. Jadi gue tangkap, bawa ke pangkuan, trus duduk di tangga, minta difoto bareng dia.

Tapi satu hal belum terjawab, tadi gue nanya Ibunya Si Pink yang mana, Zizi belum ngasih tahu juga, padahal tujuan terpenting datang ke rumahnya ya itu, gue pengen banget ketemu ibunya. Ibaratnya seorang tua angkat, kini dalam gemetaran buat ketemu orang tua si anak, dan udah gak sabar pengen segera ketemu dia, pengen membungkuk trus duduk simpuh, minta maaf, mengakui diri bodoh, teledor, gak bisa ngurus anaknya, kok sampai bisa meninggal.

Entah kenapa Zizi gak ngasih lihat juga, jadi gue minta masuk ke rumah kucing. Zizi bilang, "Tempatnya bau?"

"Gak papa." jawab gue.

"Tempatnya bau, gak papa?" tanya Zizi sekali lagi.

"Gak papa."

Akhirnya Zizi membawa gue ke rumah kucing, trus masuk ruangan yang di dalamnya ada kandang, di situ seekor kucing tengah berdiam santai. Gue gak tahu musti ngomong apa sama kucing itu, yang bisa gue lakuin waktu Zizi mengeluarkannya dari kandang, gue cuma bisa ngusap-ngusap dia, dan gak pernah tahu mau ngomong apa buat minta maaf, dan gue juga gak tahu, kalau saja dia manusia, bakal bilang apa dia ke gue jika tahu anaknya meninggal dalam perawatan gue.

Mau Betulin Hape