Dangdut Rhoma Irama terdegar dari ruang packingan. Saya di sini, masih dengan pekerjaan saya, bagian online, menerima berbagai pesanan barang. Duduk santai.
"Kutahu rumus dunia, semua harus terpisah.
Tetapi kumohon tangguhkan, tangguhkanlah
Bukan aku mengingkai apa yang harus terjadi
Tetapi kumohon kuatkan, kuatkanlah
Tak lama kemudian, lagunya ganti
Hai, jangan mentang-mentang kuasa
Itu kesombongan
Kelebihan Rhoma Irama tuh nadanya, enak sekali didengar. Tidak lurus-lurus aja....
Pemilihan katanya juga, penyair banget dia
Pantes aja Andrea Hirata betul-betul mengidolakannya.
Sampai beberapa kali menyebut Rhoma Irama dalam novel tentraloginya
Bukan. Ngomongin Rhoma Irama bukan buat membicarakan Rhoma Irama, bukan pula buat menafsirkan lagu-lagunya, apalagi meminta Anda mengundang saya konser di kampung Anda. Tidak, Membicarakan Bung Rhoma seekedar ingin memberi tahu betapa bahagianya hati saya sekarang. Meski sedang puasa tapi badan sangat segar, ceria, sangat gembira, rasanya badan ini sangat sehat, sampai-sampai turun naik tangga pun tak mau berjalan biasa, berlari-lari. Mungkin orang lain heran, tapi tak seorang teman kantor pun bertanya kenapa.
Saya ingin mencoba menelusuri, mengapa badan begini segar padahal sedang puasa.
Mengingat lagi tadi dini hari, makan sahur, tidak makan nasi, hanya makan tiga butir kurma, saya kira dari situlah sumbernya. Alhamdulillah.
Sahur dengan tiga butir kurma memang tidak mengenyangan, tapi efeknya kepada badan menyegarkan. Siang terasa lebih segar, lebih lincah dan lebih ceria.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Di facebook banyak grup kepenulisan. Tapi Komunitas Bisa Menulis itu komunitas paling ramai yang saya temukan. Di sana, postingan orang berr...
-
Hujan sejak fajar. Subuh reda, keluar, sisa gerimis masih kasar. Kasar menimpa baju, ramput, pipi, menampar-nampar. Jalan kaki ini menuju k...
-
Saya mah jatuh cinta sama tulisannya S. Mara Gd. Cara pengungkapannya itulah, tertib, runut, dan enak. Tulisan-tulisannya membuat penasara...
No comments:
Post a Comment