Bukan saya yang memberi makan kucing itu tapi Allah. Saya hanya perantara rezeki Dia sampai kepada si kucing.
Dan saya ingin terus menjadi perantara sampainya rezeki untuk siapa pun makhluk Allah yang ada di muka bumi.
Karena saya bahagia melakukannya.
Seperti memberi ikan kepada kucing itu. Di tas saya ada uang, saya manfaatkan, tinggal berangkat ke pasar pagi hari, membeli ikan, minta si pedagang memotong dan membersihkan kotorannya, trus bawa pulang, goreng sampai matang, campur nasi, berikan, selesai. Itu saja, tidak ada yang berat.
Sangat mudah sangat menyenangkan, sangat membahagiakan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Di facebook banyak grup kepenulisan. Tapi Komunitas Bisa Menulis itu komunitas paling ramai yang saya temukan. Di sana, postingan orang berr...
-
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, surealisme adalah, aliran dalam seni sastra yang mementingkan aspek bawah sadar manuasia, dan nonrasional da...
-
Malam ini susah tidur. Sehabis jam kerja, jam dua dini hari, lanjut baca buku sambil baringan di atas barisan kursi kerja dengan niat sup...
sama Kang, saya gak punya kucing cuma suka ada meoang-meoang gtu di depan pintu. Kata suami suruh dikasi makan, tuh si kucing bawa rezeki. Kenapa gak ngeong di pintu tetangga? gtu katanya,
ReplyDelete