Naik lantai tiga, kaget, lemari pecah. Saya lihat ke atas, barangkali ada benda baru saja jatuh, tidak ada. AC masih di tempatnya. Aneh.
Wiro muncul dari tangga,
"Wir, ini kenapa lemar pecah?"
"Dipukul Pak Isa."
"Dipukul kenapa?"
"Tanpa sebab, langsung saja dia memukulnya. Trus dia suruh setiap karyawan memukul satu persatu."
"Hahaha."
Saya tertawa, dan ini tertawa kegembiraan, bukan mentertawakan. Pak Isa tidak sedang marah, dia asyik saja memukulnya buat bersenang-senang, sampai pecah berantakan.
Saya kadang suka mikir, Pak Isa ini sebenarnya atasan jenis apa. Dia orangnya suka bersenang-senang, dan saya perhatikan, tugas-tugasnya kepada karyawan pun nyaris semuanya kesenangan.
Sukanya ngajak jalan-jalan, nonton bareng ke bioskop, makan-makan.
Kesenangan semua.
Saya kerja di sini, dan setiap hari bersenang-senang. Facebookan, menulis, berbagi cerita, melayani pesanan buku dan tas dari orang-orang. Nyaris kesenangan semua.
Dalam kesempatan ini, saya ingin curhat kepadanya. Anda yang sedang membaca berhenti saja membaca, tinggalkan blog ini, sebab saya mau curhat ke Pak Isa.
"Pak, dulu saya adalah orang yang kebingungan. Istri berkata mau menyekolahkan anak, dan buat berangkat dan pulangnya sangat jauh sebab sekolah berada di kaki pegunungan, membutuhkan ojek yang tentu saja harus dibayar bulanan. Belum lagi biaya lainnya seperti jajan harian dan berbagai keperluan baju seragam."
"Sempat bingung uangnya dari mana, kemudian saya masuk kantor Bapak dan mendapatkan uang setiap bulan, otomatis Pak, semua itu sudah bukan lagi masalah. Setiap hari anak saya pulang pergi sekolah, dan ongkosnya ada. Keperluan jajan dan biaya buat membeli seragam dan berbagai peralatan sekolah ada. Hingga setahun sudah selesai tak terasa. Dulu usianya masih tiga, sekarang sudah empat, Alhamdulillah dia sudah bisa membaca."
"Iya Pak betul, kemarin waktu saya tadarus di rumah, dengan Al-Qur'an terjemah departemen agama, yang hurufnya kecil-kecil itu Pak, dia mendekat, trus saya tes, eh dia bisa membaca sekalipun terbata-bata. Sudah tahu Ng itu dibaca dengung, sudah tahu kata Pulau itu dibawa Pulow. Bahagia sekali rasanya dan saya sampaikan pula ini kepada Bapak sebagai kabar gembira, semoga pahala kebaikannya mengalir kepada catatan amal kebaikan Pak Isa."
Thursday, June 9, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, surealisme adalah, aliran dalam seni sastra yang mementingkan aspek bawah sadar manuasia, dan nonrasional da...
-
Hujan sejak fajar. Subuh reda, keluar, sisa gerimis masih kasar. Kasar menimpa baju, ramput, pipi, menampar-nampar. Jalan kaki ini menuju k...
-
Sekarang, teman facebook saya sukai gubahannya adalah Janitra. Janitra Lituhayu, Perempuan Januari, begitu dia menamakan dirinya. Karangan...
No comments:
Post a Comment