Wednesday, January 13, 2016

KEKUATAN PIKIRAN SPONTAN

Baru kemarin beli buku ini, sakarang sudah tamat. Buku obral tapi bagus. Memberi hal baru. Tentang "Kekuatan Pikiran Spontan." 

Sebuah buku tipis. Jonathan Creaghan, penulis buku ini konsisten, setiap buku apa pun yang ditulisnya, tidak pernah lebih dari 80 halaman. Bahkan buku ini, sampai daftar pustaka, hanya tercatat 56 halaman. Itu dilakukan buat meringankan pembaca. Dan memang terasa, saya bisa menamatkan buku ini dengan cepat.

Memang, jika sebuah buku memerlukan uraian panjang, bagus-bagus saja ditulis panjang. Tapi jika dengan uraian pendek pesan lebih kena, apa gunanya berpanjang-panjang?

Persis isi buku ini sudah lupa, tapi beberapa hal masih ingat. Menurut Creaghan, pikiran manusia bisa diibararatkan sebulat bola yang mempunyai tiga lapisan. Lapisan terluar disebut pikiran berpikir, lapisan kedua disebut pikiran bekerja, dan lapisan inti atau lapisan terdalam disebut pikiran sadar. 

Saya tidak bisa menerangkan satu per satunya kepada Anda. Jika tertarik dengan buku ini, silakan saja cari sendiri. Di sini saya hanya ingin menyampaikan, ada pikiran yang sering mengganggu kita, yaitu pikiran lapisan terluar, yaitu "Pikiran Berpikir."

Saat hendak melakukan sesuatu, Pikiran Berpikir bisanya memasang cemas, stress, dan pertimbangan. Karenanya, pikiran ini sudah selayaknya diabaikan. Jika dibiarkan mengusai, pikiran jenis ini  bisa menghalang-halangi kita bertindak.

Selama sebuah tindakan baik, kerjakan saja! Langsung kerjakan jangan banyak menunda. Karena penundaan hanya buang-buang waktu. Jangan biarkan cemas datang. Cepat tendang, sebab kecemasan yang dibiarkan akan menjadikan kecemasan itu semakin besar. Buang ketakutan, sebab ketakutan hanya akan menambah ketakutan. Buang keraguan, sebab keraguan hanya akan menambah keraguan. 

Pikiran berpikir ini sangat menghambat. Saat melakukan satu hal, pikiran ini biasanya mengajak memikirkan hal lain. 

Murni saja hanya memasang pikiran bekerja.


Just Do It!

Kerjakan saja. Jika sedang menulis, menulislah. Jika sedang berkisah, berkisahlah. Jika sedang membaca membacalah. Hadirkan pikiran dengan nyaman dan bahagia pada apa yang sedang dikerjakan, jangan dibiarkan lari ke mana-mana.


Penulis menyarankan, supaya kita senantiasa memasang pikiran bekerja. 

"Pikiran Bekerja tidak memiliki pikiran lain kecuiali kebutuhan untuk menampilkan tugas pada saat ini." 

Ciri-ciri pikiran bekerja antara lain, saat menggunakan ini, kita benar-benar murni melakukan tindakan, kita bertindak tanpa banyak pikiran, waktu tidak kita pedulikan, kita bekerja lebih cepat, lebih yakin, dan tidak dirumitkan berbagai kecemasan dan pikiran macam-macam.

Buku ini mengingatkan saya pada sebuah pesan dalam Al-Qur'an. Disebutkan, semua manusia berada dalam kerugian. Melainkan beriman dan beramal shalih. Secara sederhana, beriman berarti percaya, sedang beramal shalih berarti berbuat. Saat sebuah keyakinan datang, maka berikutnya adalah, tidak mengijinkan lagi berbagai pikiran, kecemasan, dan keraguan menguasai, melainkan, langsung melakukan tindakan. Dengan cara itu, maka dengan mudah seseorang akan mendapatkan keberuntungan.

Pada ayat lain disebutkan, "Alangkah baiknya pahala orang-orang yang beramal."

Jadi apa yang disebut pikiran spontan?

Pikiran spontan adalah pikiran yang bekerja tanpa harus mengerutkan jidat. Pikiran yang bekerja dengan sendirinya dalam kepala kita selama kita melakukan tindakan, kemudian melahirkan inspirasi tanpa kita harus memikirkannya dengan keras. 

Seorang pemimpin perusahaan raksasa dari Korea menegaskan, adalah konyol saat seseorang hanya berdiam diri menunggu inspirasi datang. Inspirasi lahir dari tindakan, maka bertindaklah maka dari sanalah ilham akan datang. Inspirasi mengalir dari ujung pena, maka Anda harus menulis dan menulis untuk mendapatkan ide cemerlang.

No comments:

Post a Comment

Mau Betulin Hape